Pendidikan    Sosial    Budaya    Sejarah    Sastra    Cerita Rakyat    Puisi    Tokoh    Wisata    Kuliner   
Home » » MANIKULU (NINOX IOS)

MANIKULU (NINOX IOS)

Manikulu / Ninox Iox (Burung Hantu Ambang)

Di Sulawesi Utara, Gunung Ambang lebih dikenal dikalangan para pendaki (pencinta alam) yang sekedar menikmati kawah belerang. Namun belakangan ini, tempat ini semakin terkenal hingga ke manca negara, tidak lain karena aktivitas mengamati burung.
Saat ini, Gunung Ambang menjadi salah satu tujuan kunjungan para penagamat burung yang khusus mencari Burung hantu yang diberi nama Cinnabar hawk-owl yang dalam nama ilmiahnya dikenal dengan Ninox ios. Bisa dikata Gunung Ambang identik dengan Ninox ios, karena setiap kali pengamat burung yang datang ke temapt ini hanya satu target utama mereka yaitu N. ios sementara jenis-jenis burung lainnya hanyalah bonus.
Sejarah Alam
Burung hantu mongondow (Ninox ios) ditemukan tahun 1985 di dekat Toraut, Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, oleh seorang peneliti Belanda. Namun selama lebih dari sepuluh tahun berikutnya, burung ini masih belum mendapatkan nama ilmiah karena ada beberapa keraguan. Setelah tahun 1999 burung ini dianggap sebagai species yang berdiri sendiri dan mendapatkan nama ilmiah. November 1999, burung ini ditemukan di Cagar Alam Gunung Ambang, kali ini tertangkap oleh jaring penelitian WCS. Temuan ini menambah beberapa informasi (yang sebelumnya tidak ada) bagi jenis ini.
Burung ini berwarna coklat kekuningan dengan bintik-bintik putih besar di bahu dari sayap. Matanya berwarna kuning mencolok dan kakinya terlihat ramping. Berdasarkan apa yang diketahui saat ini, Burung hantu mongondow adalah endemik untuk Sulawesi Utara. Burung ini berkerabat dekat dengan burung hantu lain yang juga endemik, yaitu punggok oker (Ninox ochracea) yang terdapat di hutan dataran rendah seluruh Sulawesi. Sangat sedikit yang diketahui tentang ekologi burung ini, akan tetapi kedua penemuan burung ini terjadi di hutan primer pada ketinggian 1.200 sampai 1.450 m di atas muka laut.
Dikalangan masyarakat Bolaang Mongondow yang berdomisi di sekitar Gunung amabang,Burung hantu mongondow (Ninox ios), di kenal juga dengan nama Manikulu, Burung ini menurut warga sekitar Gunung Ambang di Anggap sebagai Burung Pemberi Tanda atau Pesan tentang gejala-gejala kejadian Alam yang akan terjadi nantinya
"Ki Lapang"Maskot KPU Bol-TIM
Status
Nyaris tidak ada yang diketahui mengenai status pelestarian jenis ini. Diperlukan survei lanjutan di seluruh Sulawesi untuk mengetahui dengan pasti statusnya. Saat ini yang diketahui hanyalah bahwa mereka ditemukan di daerah pegunungan di atas ketinggian 1.200m, di Sulawesi Utara. Jadi burung ini mungkin terdapat di gunung Klabat, Tangkoko dan Duasudara, serta jajaran pegunungan Tentolo-Matinan.

Ada dua alasan yang menyebabkan perlunya penelitian terhadap burung ini. Pertama, jenis ini tampaknya mempunyai lingkup yang terbatas. Dengan demikian, usaha untuk menyelidiki status populasi dan ekologinya harus dijadikan prioritas utama. Kedua, perburuan mungkin saja bukan merupakan ancaman utama karena kebanyakan perburuan menggunakan jerat dan perangkap yang dipasang di atas tanah. Namun, di Cagar Alam Gunung Ambang dan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, para pemburu yang memasang jaring di atas tanah untuk menangkap kelelawar bisa menjadi ancaman bagi burung ini. Jika populasinya kecil, maka kehilangan beberapa ekor saja dapat berarti ancaman serius bagi pelestariannya di masa mendatang.
Dari keunikan Burung hantu mongondow (Ninox ios) atau di kenal masyarakat dengan nama manikulu, maka dalam Pemiliha Umum Kepala Daerah Bolaang Mongondow Timur 2015 di jadikan maskot dengan nama Ki Lapang” Lagapan Ambang yang berarti burung yang hidup di daerah pegunungan ambang 
Redaksi – www.Lipumogoguyang.com

SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2016 ,. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template Creating Website and CB Blogger Create by Jagowebsite